Kunci Cinta Berbalas, Tidak Cukup Hanya Menyebut Nama

Oleh Dr. KH. Miftah Faqih, MA

Kalau memang naksir beneran, mestinya tidak sekedar menyebut-nyebut namanya atau sekedar kirim-kirim pesan ke handphonenya. Bahkan koar-koar sana sini pengumuman bahwa sedang bucin juga malah tidak efektif.

Kalau memang naksir dan pingin disukai balik, biasanya harus serius cari tahu dulu apa keinginan dia, lalu berusaha serius memenuhinya. Apa saja yang menjadikan dia gembira, serius berusaha melakukannya. Memantaskan penampilan, sikap, dan ucapannya, agar jadi pantas sebagai pasangan bagi dia.

Mencari tahu juga apa yang dia tidak suka, Jangan sekali-kali melakukannya, apalagi pamer, itu justru menghina dan menjadikannya benci. Seketika pasti akan dicap tidak pantas dijadikan pendamping hidup.

Demikian juga kepada Tuhan. Menyebut namanya di dalam kamar sendirian dengan berurai air mata, itu sudah bagus. Namun itu saja tidak cukup. Harus serius cari tahu apa yang disukai olehNya. Lalu ditunaikan sekuat tenaga. Menghargai, menolong, dan menggembirakan hambaNya adalah termasuk yang disukai. Berjuang menjadi orang yang baik, karena Tuhan menyukai orang yang baik (Wallahu yuhibbul muhsinin).

Sebaliknya apa saja yang dilarang Tuhan, tidak boleh dicoba-coba dilanggar, apalagi di hadapanNya langsung. Mengotori hati dengan dendam, dengki, kebencian, sama saja menampilkan dirinya tidak pantas disukai. Menyakiti orang lain, berarti menyakiti hambaNya, juga jadi sebab akan dibenci. Apalagi mencoba korupsi, mengambil hak orang lain, dan segala kedhaliman yang menyakiti hambaNya. Sama saja mengumumkan permusuhan kepada Tuhan.